Selasa, 03 Mei 2011

MATERI PECINTA ALAM


MOUNTAINEERING

I. PENDAHULUAN

Aktivitas mendaki gunung akhir-akhir ini nampaknya bukan lagi merupakan suatu
kegiatan yang langka, artinya tidak lagi hanya dilakukan oleh orang tertentu (yang
menamakan diri sebagai kelompok Pencinta Alam, Penjelajah Alam dan semacamnya).
Melainkan telah dilakukan oleh orang-orang dari kalangan umum. Namun demikian
bukanlah berarti kita bisa menganggap bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan
aktivitas mendaki gunung, menjadi bidang ketrampilan yang mudah dan tidak memiliki
dasar pengetahuan teoritis. Didalam pendakian suatu gunung banyak hal-hal yang
harus kita ketahui (sebagai seorang pencinta alam) yang berupa : aturan-aturan
pendakian, perlengkapan pendakian, persiapan, cara-cara yang baik, untuk mendaki
gunung dan lain-lain. Segalanya inilah yang tercakup dalam bidang Mountaineering.
Mendaki gunung dalam pengertian Mountaineering terdiri dari tiga tahap kegiatan,
yaitu :


Peta, busur derajat, douglass protector, pengaris, pensil dll.
Alat komunikasi (Handy talky), survival kit, GPS [kalo ada]
Jam tangan.
Packing atau menyusun perlengkapan kedalam ransel.
Kelompokkan barang barang sesuai dengan jenis jenisnya.
Masukkan dalam kantong plastik.
Letakkan barang barang yang ringan dan jarang penggunananya (mis :
Perlengkapan tidur) pada yang paling dalam.
Barang barang yang sering digunakan dan vital letakkan sedekat mungkin
dengan tubuh dan mudah diambil.
Tempatkan barang barang yang lebih berat setinggi dan sedekat mungkin dengan
badan / punggung.
Buat Checklist barang barang tersebut
Pedoman Perjalanan Alam Terbuka
Untuk merencanakan suatu perjalanan ke alam bebas harus ada persiapan dan
penyusunan secara matang. Ada rumusan yang umum digunakan yaitu 4W & 1 H, yang
kepanjangannya adalah Where, Who, Why, When dan How.
Berikut ini aplikasi dari rumusan tersebut:
Where (Dimana), untuk melakukan suatu kegiatan alam kita harus mengetahui dimana yang akan kita digunakan, misalnya: Tangkiling-Bukit Batu-Palangkaraya. •
Who (Siapa), apakah anda akan melakukan kegiatan alam tersebut sendiri atau
dengan berkelompok. contoh: satu kelompok (25 personil) terdiri dari 5 orang
anggota penuh (panitia) dan 20 orang siswa DIKLAT (peserta)
Why (Mengapa), ini adalah pertanyaan yang cukup panjang jawabannya dan bisa
bermacam-macam contoh : Untuk melakukan DIKLATSAR.
When (Kapan) waktu pelaksanaan kegiatan tersebut, berapa lama ? contoh : 23
Februari 2005 sampai dengan 25 Februari 2005
Dari pertanyaan-pertanyaan 4 W, maka didapat suatu gambaran sebagai berikut: pada
tanggal 23-25 Februari 2007 akan diadakan DIKLAT, yang akan dilaksanakan oleh 5
panitia dan diikuti 20 orang siswa DIKLAT. Tempat yang digunakan untuk DIKLAT
tersebut yaitu di Lompobattang-Bawakaraeng.
Untuk How [Bagaimana] merupakan suatu pembahasan yang lebih komprehensif dari
jawaban pertanyaan diatas ulasannya adalah sebagai berikut :
Bagaimana kondisi lokasi
Bagaimana cuaca disana
Bagaimana perizinannya
Bagaimana mendapatkan air
Bagaimana pengaturan tugas panitia
Bagaimana acara akan berlangsung
Bagaimana materi yang disampaikan
dan masih banyak “bagaimana ?” lagi (silahkan anda mengembangkannya lagi)
Dari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang timbul itulah kita dapat menyusun
rencana gegiatan yang didalamnya mencakup rincian :


1.
Pemilihan medan, dengan memperhitungkan lokasi basecamp, pembagian waktu dan
sebagainya.
2.
Pengurusan perizinan
3.
Pembagian tugas panitia
4.
Persiapan kebutuhan acara
5.
Kebutuhan peralatan dan perlengkapan
6.
dan lain sebagainya.
Keberhasilan suatu kegiatan di alam terbuka juga ditentukan oleh perencanaan dan
perbekalan yang tepat. Dalam merencanakan perlengkapan perjalanan terdapat
beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya adalah :
1. Mengenal jenis medan yang akan dihadapi (hutan, rawa, tebing, dll)
2. Menentukan tujuan perjalanan (penjelajahan, latihan, penelitian, SAR, dll)
3. Mengetahui lamanya perjalanan (misalnya 3 hari, seminggu, sebulan, dsb)
4. Mengetahui keterbatasan kemampuan fisik untuk membawa beban
5. Memperhatikan hal-hal khusus (misalnya : obat-obatan tertentu)
Setelah mengetahui hal-hal tersebut, maka kita dapat menyiapkan perlengkapan dan
perbekalan yang sesuai dan selengkap mungkin, tetapi beratnya tidak melebihi
sepertiga berat badan (sekitar 15-20 kg), walaupun ada yang mempunyai kemampuan
mengangkat beban sampai 30 kg.
Dari kegiatan penjelajahan, ada beberapa jenis perjalanan yang disesuaikan dengan
medannya, yaitu :
1. Perjalanan pendakian gunung
2. Perjalanan menempuh rimba
3. Perjalanan penyusuran sungai, pantai dan rawa
4. Perjalanan penelusuran gua
5. Perjalanan pelayaran
Untuk perjalanan ilmiah dan kemanusiaan, bisa pula dikelompokkan berdasarkan jenis
medan yang dihadapi. Dari setiap kegiatan tersebut, kita dapat mengelompokkan
perlengkapannya sebagai berikut :
1. Perlengkapan dasar, meliputi :
o Perlengkapan dalam perjalanan / pergerakkan
o Perlengkapan untuk istirahat
o Perlengkapan makan dan minum
o Perlengkapan mandi
o Perlengkapan pribadi
2. Perlengkapan khusus, disesuaikan dengan perjalananan, misalnya
o Perlengkapan penelitian (kamera, buku, dll)
o Perlengkapan penyusuran sungai (perahu, dayung, pelampung, dll)
o Perlengkapan pendakian tebing batu (carabineer, tali, chock, dll)
o Perlengkapan penelusuran gua (helm, headlamp/senter, harness, sepatu karet, dll)
3. Perlengkapan tambahan
Perlengkapan ini dapat dibawa atau tergantung evaluasi yang dilakukan (misalnya :
semir, kelambu, gaiter, dll).
Mengingat pentingnya penyusunan perlengkapan dalam suatu perjalanan, maka sebelum
memulai kegiatan, sebaiknya dibuatkan check-list terlebih dahulu. Perlengkapan
dikelompokkan menurut jenisnya, lalu periksa lagi mana yang perlu dibawa dan
tidak.
Apabila perjalanan kita lakukan dengan berkelompok, maka check-list nya untuk
perlengkapan regu dan pribadi. Dalam perjalanan besar dan memerlukan waktu yang
lama, kita perlu menentukan perlengkapan dan perbekalan mana saja yang dibawa dari
rumah atau titik keberangktan, dan perlengkapan atau perbekalan mana saja yang
bisa dibeli di lokasi terdekat dengan tujuan perjalanan kita.
Yang tidak kalah pentingnya adalah anda akan mendapatkan point-point bagi
kalkulasi biaya yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tersebut.
Packing
Sebelum melakukan kegiatan alam bebas kita biasanya menentukan dahulu peralatan
dan perlengkapan yang akan dibawa, jika telah siap semua inilah saatnya mempacking
barang-barang tersebut ke dalam carier atau backpack. Packing yang baik menjadikan
perjalanan anda nyaman karena ringkas dan tidak menyulitkan.
Prinsip dasar yang mutlak dalam mempacking adalah :
1.
Pada saat back-pack dipakai beban terberat harus jatuh ke pundak, Mengapa
beban harus jatuh kepundak, ini disebabkan dalam melakukan perjalanan [misalnya
pendakian] kedua kaki kita harus dalam keadaan bebas bergerak, jika salah
mempacking barang dan beban terberat jatuh kepinggul akibatnya adalah kaki tidak
dapat bebas bergerak dan menjadi cepat lelah karena beban backpack anda menekan
pinggul belakang. Ingat : Letakkan barang yang berat pada bagian teratas dan
terdekat dengan punggung.
2.
Membagi berat beban secara seimbang antara bagian kanan dan kiri pundak
Tujuannya adalah agar tidak menyiksa salah satu bagian pundak dan memudahkan anda
menjaga keseimbangan dalam menghadapi jalur berbahaya yang membutuhkan
keseimbangan seperti : meniti jembatan dari sebatang pohon, berjalan dibibir
jurang, dan keadaan lainnya.
Pertimbangan lainnya adalah sebagai berikut :
Kelompokkan barang sesuai kegunaannya lalu tempatkan dalam satu kantung
untuk mempermudah pengorganisasiannya. Misal : alat mandi ditaruh dalam satu
kantung plastik.
Maksimalkan tempat yang ada, misalkan Nesting (Panci Serbaguna) jangan
dibiarkan kosong bagian dalamnya saat dimasukkan ke dalam carrier, isikan bahan
makanan kedalamnya, misal : beras dan telur.
Tempatkan barang yang sering digunakan pada tempat yang mudah dicapai pada
saat diperlukan, misalnya: rain coat/jas hujan pada kantong samping carrier.
Hindarkan menggantungkan barang-barang diluar carrier, karena barang diluar
carrier akan mengganggu perjalanan anda akibat tersangkut-sangkut dan berkesan
berantakan, usahakan semuanya dapat dipacking dalam carrier.
Mengenai berat maksimal yang dapat diangkat oleh anda, sebenarnya adalah suatu
angka yang relatif, patokan umum idealnya adalah 1/3 dari berat badan anda ,
tetapi ini kembali lagi ke kemampuan fisik setiap individu, yang terbaik adalah
dengan tidak memaksakan diri, lagi pula anda dapat menyiasati pemilihan barang
yang akan dibawa dengan selalu memilih barang/alat yang berfungsi ganda dengan
bobot yang ringan dan hanya membawa barang yang benar-benar perlu.
Memilih dan Menempatkan Barang
Dalam memilih barang yang akan dibawa pergi mendaki atau kegiatan alam bebas
selalu cari alat/perlengkapan yang berfungsi ganda, tujuannya apalagi kalau bukan
untuk meringankan berat beban yang harus anda bawa, contoh : Alumunium foil, bisa
untuk pengganti piring, bisa untuk membungkus sisa nasi untuk dimakan nanti, dan
yang penting bisa dilipat hingga tidak memakan tempat di carrier.
Matras ; Sebisa mungkin matras disimpan didalam carrier jika akan pergi kelokasi
yang hutannya lebat, atau jika akan membuka jalur pendakian baru. Banyak rekan
pendaki yang lebih senang mengikatkan matras diluar, memang kelihatannya bagus
tetapi jika sudah berada di jalur pendakian, baru terasa bahwa metode ini
mengakibatkan matras sering nyangkut ke batang pohon dan semak tinggi, lagipula
pada saat akan digunakan matrasnya sudah kotor.
Kantung Plastik ; Selalu siapkan kantung plastik didalam carreir anda, karena akan
berguna sekali nanti misalnya untuk tempat sampah yang harus anda bawa turun, baju
basah dan lain sebagainya. Gunakan selalu kantung plastik untuk mengorganisir
barang barang didalam carrier anda (dapat dikelompokkan masing-masing pakaian,
makanan dan item lainnya), ini untuk mempermudah jika sewaktu-waktu anda ingin
memilih pakaian, makanan dsb.
Menyimpan Pakaian ;
Jika anda meragukan carrier yang anda gunakan kedap air atau tidak, selalu bungkus
pakaian anda didalam kantung plastik [dry-zax], gunanya agar pakaian tidak basah
dan lembab. Sebaiknya pakaian kotor dipisahkan dalam kantung tersendiri dan tidak

tidak terlampau kecil, artinya mampu menampung perlengkapan dan peralatan yang
dibawa. Sebaiknya jangan menggunakan carrier yang mempunyai banyak kantong
dibagian luar karena dalam keadaan tertentu ini akan menghambat pergerakan.
Gunakan carrier yang ramping walaupun agak tinggi, ini lebih baik daripada yang
gemuk tetapi rendah. Sebelum berangkat harus diperhatikan jahitan-jahitannya,
karena kerusakan pada jahitan terutama sabuk sandang akan berakibat sangat fatal.
9. Alat masak, makan dan mandi
Perlengkapan sangat penting lainnya adalah alat masak, makan dan mandi.
Bagimanapun juga dalam kondisi lapangan kita sangat perlu untuk menghemat aktu dan
bahan masalak. Gunakan alat dari alumunium karena cepat panas, untuk ini nesting
menjadi pilihan yang sangat baik, disamping dia ringkas dan serba guna. Juga perlu
dipersiapkan alat bantu makan lainnya (sendok, piring, dll) dan pastikan bahan
bakar untuk memasak / membuat api seperti lilin, spirtus, parafin, dll.
Jangan lupa juga siapkan phiples minum sebagai bekal perjalanan [saat ini banyak
tersedia model dan jenis phipless].
Perlengkapan mandi juga sangat penting karena tidak jarang perjalanan dilakukan
berhari-hari dengan tubuh penuh keringat. Bawalah alat mandi seperti sabun yang
berkemasan tube agar mudah disimpan dan tidak perlu membuang sampah bungkusan
disembarang tempat.
10. Obat-obatan dan Survival Kits
Perlengkapan pribadi lainnya yang sangat penting adalah obat-obatan, apalagi kalau
pegiat mempunyai penyakit khusus tertentu seperti asma. Disamping obat-obatan juga
setidaknya mempunyai kelengkapan survival kits.
Perencanaan Perbekalan
Dalam perencanaan perjalanan, perencanaan perbekalan merupakan salah satu hal yang
perlu mendapat perhatian khusus. Beberapa hal yang perlu diperhatikan :
Lamanya perjalanan yang akan dilakukan
Aktifitas apa saja yang akan dilakukan
Keadaaan medan yang akan dihadapi (terjal, sering hujan, dsb)
Sehubungan dengan keadaan diatas, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan
dalam merencanakan perjalanan:
a. Cukup mengandung kalori dan mempunyai komposisi gizi yang memadai.
b. Terlindung dari kerusakan, tahan lama, dan mudah menanganinya.
c. Sebaiknya makanan yang siap saji atau tidak perlu dimasak terlalu lama, irit
air dan bahan bakar.
d. Ringan, mudah didapat
e. Murah
Untuk dapat merencanakan komposisi bahan makanan agar sesuai dengan syarat-syarat
diatas, kita dapat mengkajinya dengan langkah-langkah berikut :
Dengan informasi yang cukup lengkap, perkirakan kondisi medan, aktifitas tubuh
yang perlukan, dan lamanya waktu. Perhitungkan jumlah kalori yang diperlukan.
Susun daftar makanan yang memenuhi syarat diatas, kemudian kelompokan menurut
komposisi dominan. Hidrat arang, ptotein, lemak, hitung masing-masing kalori
totalnya (setelah siap dimakan).
Perhitungan untuk vitamin dan mineral dapat dilakukan terakhir, dan apabila ada
kekurangan dapat ditambah tablet vitamin dan mineral secukupnya.
Catatan :
Kandungan kalori : - hidrat arang 4 kal/gr
- lemak 9 kal/gr
- protein 4 kal/gr
Kalori paling cepat didapat dari :
1. Hidrat arang
2. lemak
3. protein
Kebutuhan kalori per 100 pounds berat badan (sekitar 45 kg)
1 Metabolisme basal
1100 kalori
2 Aktifitas tubuh :
Jalan Kaki 2 mil/jam 45 kal/jam
3 mil/jam 90 kal/jam
4 mil/jam 160 kal/jam
Memotong kayu/tebas
260 kal/jam
Makan
20 kal/jam
Duduk (diam)
20 kal/jam
Bongkar pasang ransel, buat camp
50 kal/jam
Menggigil
220 kal/jam
3 Aktifitas dinamis khusus
= 6 - 8 % dari 1 dan 2
4 Total kalori yang dibutuhkan
= 1+ 2 +3
Jenis Bahan Makanan dan Macam Makanan
Sumber kalori dari hidrat arang tiap 100 gram
Beras giling 360 kal
Nasi 178 kal
Havermout 390 kal
Kentang 90 kal
Singkong 140 kal
Macaroni 363 kal
Maizena 343 kal
Roti 248 kal
Tape singkong 173 kal
Gaplek 363 kal
Biskuit 458 kal
Sagu 353 kal
Terigu 365 kal
Ubi 123 kal
Gula pasir 364 kal
Gula aren 368 kal
Madu 294 kal
Coklat pahit 504 kal
Coklat manis 472 kal
Coklat susu 381 kal
Sumber Protein (tiap 100 gram)
Tempe 119 kla
Kacang tanah rebus dengan kulit 360 kal
Telur ayam 162 kal
Telur bebek 189 kal
Sumber protein dan lemak (tiap 100 gram)
Corned 241 kal
Daging asap 191 kal
Dendeng 433 kal
Sardens 338 kal
Menu makanan satu hari :
Mie 1.5 gelas 335 kal
Susu kental manis ½ gelas 336 kal
Dodol
½ ons 200 kal
Coklat 1 ons 472 kal
Nasi 2 ons 360 kal
Roti 1 ons 248 kal
Biscuit 1 ons 458 kal
Corned
½ ons 120 kal
Dendeng 1 ons 433 kal
TOTAL 2962 kal 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 kasamapala in tHe Peace. Design by WPThemes Expert
Themes By Buy My Themes And Cheap Conveyancing.